Judul

Sabtu, 23 Februari 2013


Jangan Pergi Cinta

            Kenalkan nama saya Rian. Saya dari tergolong dari golongan orang yang sederhana tidak kekurangan ataupun tidak berlebihan. Saya punya seorang adek fitri namanya. Dia sangatlah cerewet menang sendiri. Orang tua saya masih utuh ada bapak/ibu. Sehari – hari saya membantu orang tua. Kerja orang tua saya yaitu jadi buruh tani. Meski tiap hari kerja disawah kami tidak mempunyai sebidang sawah. Kami menyewa sawah seseorang yang mau kami sewa. Nanti sawahnya bisa ditanamai cabe padi dan lain – lainya.
            Meski kayak gini saya juga punya kisah cinta teman. Saya pernah suka kepada temen sekelas saya. Namanya Aini, dia tidak cantik tapi dia anaknya enak. Buat apa cari yang cantik tapi kita tidak suka. Diwaktu tu saya masih SMP saya masih malu untuk mengungkapkannya. Cuman saya pendam sampai lulus sayapun tak brani mengngkapkan rasa cintaku itu.
            Waktu saya SMA saya tak sengaja mengenal sesorang cewek. Niken namanya, dia beda sekolah. Niken anaknya asyik manis tapi dia gendut tapi tidak gendut – gendut amat sich. Aku kenal dia dari sebuah radio yang mengacarakan tebar nomer handphone. Dia mengudarakan nomer Hpnya dan saya catat.
            Saya bilang “hai leh kenal???” lalu dia menjawab “boleh kok!!” q menjawab “ nama kamu siapa dan anak mana??” ternyata dia rumahnya tidak jauh dari rumah saya
‘rumah saya daerah Genteng ajah kok!!!” kita smsn telepon- telepon dan sampailah kita ketemuan. Waktu kita ketemu yang malu – malu githu. Namanya saja aku pertama ketemuan sama seorang ewek.
            “hai, pa kamu nikken??” dia dengan halus menjawab “ya, saya niken!” habis tu kita ngobrol – ngobrol bentar terus saya pulang. Habis ketemuan itu saya menyukai niken. Dan akhirnya saya menembak dia. “niken, kamu mau gak jadi pacar aku??”. Senengnya hati aku saat dia menerima cintaku. Dan terus kita pacaran saat – saat menyenangkan kita dapat. Hampir setiap malam minggu kita keluar bareng kemana githu.
            Hubungan kita sudah berjalan satu tahun disitulah masalah – masalah kita datang. Tidak tau kenapa dia berubah. Saya tanya – tanya kenapa kamu berubah??. Ternyata dia menduakan aku dan  dia bilang setelah lulus dia akan menikah dengan seseorang yang menjadi selingkuhannya itu. Sakit hati banget hatiku. Setiap hari saya galau. Seakan – akan hidup ini tak berarti lagi.
            Aku terdiampun kadang bisa meneteskan air mata. Stelah kita putus saya tak pernah hubungan lagi ma dia. Nomer Hpnya hilang dan tak bisa saya lacak lagi. Temen- temennya saya tanyai juga tak mau bicara. Lalu saya berdo’a kepada Allah SWT. “ya Allah SWT, pertemukan aku sama dia satu kali lagi” kan diwaktu tu aku baru lulus sekolah dan saya kuliah. Setiap aku pulang kuliah aku selalu berhenti disekolahnya. Dia sudah mau lulus sekolah.
            Akhirnya do’a aku terkabul juga. Saya bisa bertemu dengan dia sekali. Aku seneng banget sampai aku meneteskan air mata. Aku tanya “gmn kbr km?” dia menjawab “baik kok, km gmn?” Saya menjawab “Baik juga kok??, gimana kapan km menikah???” dia menjawab “ya habis ini saya menikah, kamu datang ya?”.
sendiri dia selalu naik angkot. Tapi tidak tau kenapa saat itu dia dijemput bapaknya. Apa gara – gara dia mau nikah gthu???. Dan daipun pergi dengan melempar senyum kepadaku tanpa disadari aku menangis diwaktu itu. Dan sampai saat itu saya belum pernah ketemu dia lagi sampai sekarang.
Aku menyesal karena saya tidaak bisa menjaga cintaku. Mungkin aku tidak sempurna tapi aku punya cinta yang tulus. Kesalahan saya adalah tidak bisa mengungkapkan dengan tindakan rasa cintaku itu. Saya hanya berharap dia slalu bahagia.
Sampai sekarang saya belum pernah mendapatkan pacar seperti dia yang perhatian sama aku yang mengingatkan aku jika aku salah dan lainnya.meskipun aku coba dengan yang lain tapi dia tak bisa lupa dari ingatan aku. Aku berbicara kepada bulan kalau aku sayang dia dan ingin sama dia dan aku bilang kalau aku mau berterima kasih ke dia karena dia mengajarkan arti dari cinta yang tak pernah bisa dimiliki.

0 komentar:

Posting Komentar